Selasa, 20 Juni 2017

Resensi Buku #nantikankudibataswaktu



Oleh : Inka Bella .M
Pemenang ke dua

Dalam novel ini terdapat dua cerita yang berbeda. Nah, berhubung harus memilih di antara dua cerita tersebut. Jadi Aku harus memilihnya. Sebenarnya berat kalau untuk memilih. Hhhee.. Tapi Akhirnya Aku memutuskan untuk meresensi ceritanya Kak Cariss A Ghita. Alasanya karena berada di awal, jadi sudah di baca lebih awal juga hhee... Eh tapi yang lebih tepatnya karena aku perempuan dan sedang memposisikan sebagai Sasa.
Baiklah, langsung saja ini resensi aku. 
Ø  Identitas Buku 
Judul Buku: Nantikanku Di Batas Waktu
Nama Pengarang: Cariss A Ghita
Penerbit: Dreamedia
Tahun terbit: 2017
Ø  Isi 
Ø  Sinopsis: 
Namanya Sasa. Ia telah jatuh sakit hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit, penyebabnya karena tidak bisa menjaga kesehatannya. Semenjak disakiti oleh kekasihnya yang lebih memilih perempuan lain. Dari kejadian itu akhirnya Sasa memutuskan untuk tidak mengulanginya lagi. Dia memilih hijrah dengan tidak lagi berpacaran.tentu dengan bimbingan sahabatnya Ratu dan Nadia yang selalu mengingatkannya.
Sasa juga mempunyai sahabat laki-laki bernama Adli yang hobinya menaklukan hati perempuan, tapi tak ada satupun berhasil ia taklukan. Sedangkan Sasa diam-diam memendam rasa kepada Adli karena kebaikannya. Ternyata Adli pun mempunyai rasa yang sama, suatu ketika Adli mengungkapkannya. Hati Sasa antara senang dan sedih, ia memutuskan untuk tidak menjalin hubungan yang dilarang oleh-Nya. Dan Adli pun mengerti keputusan Sasa. Hingga akhirnya persahabatan mereka tidak lagi seperti sebelumnya mereka sibuk dengan perasaan masing-masing. 
Saat Sasa dan Adli tidak saling memberi kabar, Sasa melihat Adli dengan perempuan lain di kantin kampus. Entah siapa perempuan itu, tapi itu cukup membuat hati Sasa terasa sesak dan pergi meninggalkan Kantin hingga akhinrya dia menabrak seorang dosen muda bernama, Reyhan. Dosen yang menjadi favorit mahasiswi di kampus. Sudah lama pula Sasa jatuh cinta terhadap dosen itu, tapi ia menyadari bahwa dirinya tidak pantas.
Laki-laki datang silih berganti mengusik kehidupan Sasa. Tapi Sasa hanya ingin sosok laki-laki yang serius. Rani, sahabat Sasa, ia ingin mengenalkan sosok laki-laki yang serius untuk dijadikan calon imam. Ya akhirnya  Sasa menyetujui untuk dikenalkan dengan Abdil,  tentu melalui jalan ta'aruf Sasa bertukaran CV dengan sosok laki-laki bernama Abdil. 
Dalam masa-masa taaruf, sosok Adli datang kembali dengan niat yang serius ingin mengkhitbah Sasa. Sasa merasa dilema atas apa yang terjadi pada dirinya. Adli sosok yang suka menaklukkan hati perempuan kata Nadia, sahabat sekaligus adik tingkatan di kampusnya bahwa Adli sudah berubah, dia sekarang sudah ikut organisasi Lembaga Dakwah Kampus yang terkenal dengan kumpulan orang-orang sholehnya. Dan benar saja, Sasa menemukan Adli sedang menjadi pemateri di organisasi tersebut tentang hijrahnya. Adli yang dulu hanya mau mengisi acara Stand Up Comedy di Kampus, kini berubah. 
Sasa semakin dilema, tapi dengan kehadiran sosok ibu yang penyayang, yang selalu menguatkan Sasa, menyarankan untuk menyerahkan semuanya kepada Allah melalui istikharah. Saat itu Abdil pun tidak lagi ada kabar. Begitu pun dengan Rani, hingga akhirnya Sasa memutuskan untuk menyuruh Adli datang ke rumahnya tepat ketika Abdil datang ke rumahnya juga. 
Hari yang ditunggu pun telah tiba, saat dua orang laki-laki itu akan datang ke rumahnya. Sasa masih penasaran dengan sosok Abdil yang tidak lagi memberi kabar, hingga akhirnya Sasa mendapatkan kabar bahwa Abdil tidak lagi bisa melanjutkan proses taarufnya. Karena, dia sudah menikah dengan perempuan lain. 
Di lain sisi, Adli menepati janjinya yang datang ke rumah untuk mengkhitbah Sasa dengan kedua orangtuanya dan kakanya, Kak Reyhan. Ya ternyata mereka dosen muda itu kakaknya Adli. 
Akan tetapi Adli hanya mengkhitbah dan menunda rencana pernikahannya karena dia akan pergi keluar negeri. Dia menyuruh Sasa untuk menunggunya satu tahun lagi, setelah kepulangannya dari luar negeri itu. Hati Sasa terasa sesak saat mendengar perkataan itu.
Hingga akhirnya jadilah judulnya Natukanku Di Batas Waktu... Hhee... 
Ø  Unsur intrinsik tema: romance. Di mana pada novel ini menceritakan tentang seorang perempuan yang menanti seseorang untuk menghalalkannya dengan cara terus memperbaiki diri. 
Ø  Penokohan:
Dalam novel ini yang aku tangkap setiap tokohnya baik. Namun ada yang membedakan. Seperti Sasa orangnya mudah baper,  Nadia orangnya bijak, Adli tebar pesona karena penakluk hati perempuan, menepati janjiAbdil orangnya religius, tidak sabaran, Rani orangnya ceria, Ratu orangnya tegas, Reyhan, seorang dosen yang cerdas,
Ibu yang penyayang, 
Ø  Gaya bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami, karena gayanya seperti curhat. Jadi seolah-olah sedang membaca curhatannya penulis dan pembaca sebagai orang yang mendengarkan curhatannya.
Ø  Kelebihan novel ini adalah mempunyai pesan dakwah bagi para pembacanya. Jadi penulis mengemas alur ceritanya beserta hikmah yang bisa diambil dari setiap kejadiannya. Serta memberikan inspirasi bagi para penanti jodoh.
Ø  Kekurangan: sulit rasanya untuk mengomentari tentang kekurangannya. Karena menurutku secara isi sudah keren banget.. hhee  Hanya saja bagian lay out. Tidak rapih sehingga membuat pembaca merasa bingung. Ditambah lagi di dalam novel itu tulisan Kak Ghita muncul dua kali dan nambah bingung, saat awal membacanya. Mungkin salah di percetakan kali ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar