Jumat, 24 April 2015

Koala Kumal-Cinta yang telah pergi, Jika kembali tak akan pernah sama



Gue nggak tahu ini namanya apa. Sinopsis atau bukan.
Tapi gue nyoba ngulas isi dari buku Raditya Dika yang terbaru, Koala Kumal. Intinya buku ini membahas soal ‘patah hati’ yang dialami oleh Raditya Dika sendiri.
Ada bab yang bikin gue teringat sama sosok mantan ‘patah hati terhebat.’
Pada bab itu, rasanya gue seperti flashback pada kejadian sembilan bulan yang lalu. Ketika gue diputusin oleh mantan di rumah orang tua gue sendiri saat lebaran. Tragis!
Pada bagian ‘patah hati terhebat’ disini gue menangkap inti cerita bahwa patah hati bisa mengubah sudut pandang kita tentang cinta. Ya, patah hati bisa membuat kita trauma untuk jatuh cinta dan nggak pacaran lagi atau bisa juga nggak terlalu hebat tapi dia jadi nggak gampang percaya lagi sama orang. Pastinya jelas ada yang berubah.
Begitu pun gue, patah hati yang terakhir ini membuat gue sempat berpikir untuk tidak pacaran lagi atau simplenya gue nggak mau percaya gitu aja sama orang.
Gue lupa kata-kata ini ada dibagian mana “perlu berapa kali diselingkuhi agar kita kuat menghadapi patah hati?” Setiap pertemuan pastinya ada perpisahan. Namun di mana kita bisa menemui perpisahan yang bentuknya menyenangkan? Pastinya akan meninggalkan duka.
“Setiap orang pasti mengalami patah hati yang mengubah cara pandangnya dia terhadap cinta seumur hidupnya.” Ketika seseorang mengalami patah hati, rasanya seperti ada bagian dari hidupnya yang telah dicabut secara permanen dan harus bisa merelakannya. Banyak orang yang berkata “ikhlaskan.” Mungkin bagi mereka terdengar gampang, namun untuk kita yang menjalaninya itu butuh waktu yang tidak singkat. Untuk sembuh dari patah hati, tentunya ada waktu yang harus kita lewati. Merangkak sedikit demi sedikit hingga akhirnya kita bisa berdiri dan berlari. Kita harus bisa menghapus luka itu dan tentunya mengambil pelajaran darinya.
Meskipun kita kembali dengan seseorang dari masa lalu, pasti akan ada sesuatu yang akan berbeda, semuanya tak akan pernah sama seperti saat dulu kalian pernah bersama. “Dan aku yang sekarang nggak mau dengan kamu yang sekarang.” (Hal 246)
Begitulah cinta dan patah hati. Susah ditebak. Bagi seseorang yang tidak pernah mengalaminya, pasti akan menyepelakan dan menganggap kita lemah. Namun percayalah ada istilah untuk orang yang sudah pernah merasakan patah hati ‘dewasa.’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar