Sabtu, 29 Agustus 2015
Pagi
itu saya, Akma dan Rona seperti biasa memasuki salah satu ruangan di gedung A
RSCM. Apalagi kalau bukan ruangan anak.
Seperti biasa, kami memasuki ruangan
pertama. Kebetulan waktu itu saya yang memulai menawarkan dongeng kepada
anak-anak. Awalnya saya meminta izin dulu kepada para orang tua yang sedang
menemani anak-anaknya “Pagi, Bu. Kami dari KPBA, biasanya setiap sabtu kami
mendongeng di sini. Adik-adiknya ada yang mau di dongengin sama kakak nggak?”
Sepintas reaksi para orang tua ada
yang senang dan langsung bertanya kepada anaknya “Dek, mau denger kakaknya
dongeng nggak?” Bila anaknya mau, orang tua langsung mempersilahkan kami. Namun
kemarin, ada juga orang tua yang menolak untuk di dongengkan. Ya sudahlah yaa…
Pertama saya menawarkan cerita
kepada seorang anak perempuan. Wajahnya masih terlihat begitu segar, sepertinya
dia baru saja masuk rumah sakit. Namanya Lisa, umurnya sekitar 15 tahun. Ketika
saya menawarkan mau dibacakan atau baca sendiri, dia lebih tertarik untuk baca
sendiri. Akhirnya saya kasih saja satu buah novel dari kantor yang berjudul “Legenda
Planet Kejutan.”
Berikutnya di ruangan sebelah, saya
bercerita kepada dua orang anak laki-laki. Yang pertama, dia sudah tak bisa
melihat lagi. Kedua matanya sudah diperban. Namanya saya lupa, umurnya sekitar 6
tahun dan dia baru saja masuk sekolah beberapa hari. Saya menceritakan
tentang “Andai aku punya Rumah Sakit.” Walaupun dia tak bisa melihat gambar
yang ada di buku, namun anak itu begitu antusias mendengarkan cerita yang saya
ceritakan.
Salah satu dari teman kami, sedang bercerita kepada seorang anak
Anak ke dua, namanya Burlian umurnya
5 tahun. Fisiknya masih terlihat segar dan masih bisa berlari-lari di ruangan. Dia
terlihat begitu senang ketika saya bacakan cerita “Di Peternakan” dan “Andai
Aku Punya Rumah Sakit.” Ketika saya menanyakan hewan apa yang ada pada buku di
Peternakan, dia hampir bisa menjawab semuanya dengan benar. Begitu juga dengan
buku ke dua yang saya bacakan. Di akhir perjumpaan kami, saya memberikan gelang
Elmo kepada Burlian, dia terlihat begitu senang mendapatkan gelang dari kantor.
Terima kasih adik-adik :)
Terima kasih adik-adik :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar