Oleh : Inka Bella .M
Pemenang ke dua
Dalam novel ini terdapat dua cerita
yang berbeda. Nah, berhubung harus memilih di antara dua cerita tersebut. Jadi
Aku harus memilihnya. Sebenarnya berat kalau untuk memilih. Hhhee.. Tapi
Akhirnya Aku memutuskan untuk meresensi ceritanya Kak Cariss A Ghita. Alasanya
karena berada di awal, jadi sudah di baca lebih awal juga hhee... Eh tapi yang
lebih tepatnya karena aku perempuan dan sedang memposisikan sebagai Sasa.
Baiklah, langsung saja ini resensi
aku.
Ø
Identitas Buku
Judul Buku:
Nantikanku Di Batas Waktu
Nama Pengarang:
Cariss A Ghita
Penerbit: Dreamedia
Tahun terbit: 2017
Ø Isi
Ø Sinopsis:
Namanya
Sasa. Ia telah jatuh sakit hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit,
penyebabnya karena tidak bisa menjaga kesehatannya. Semenjak disakiti oleh
kekasihnya yang lebih memilih perempuan lain. Dari kejadian itu akhirnya Sasa
memutuskan untuk tidak mengulanginya lagi. Dia memilih hijrah dengan tidak lagi
berpacaran.tentu dengan bimbingan sahabatnya Ratu dan Nadia yang selalu mengingatkannya.
Sasa
juga mempunyai sahabat laki-laki bernama Adli yang hobinya menaklukan hati
perempuan, tapi tak ada satupun berhasil ia taklukan. Sedangkan Sasa diam-diam
memendam rasa kepada Adli karena kebaikannya. Ternyata Adli pun mempunyai rasa
yang sama, suatu ketika Adli mengungkapkannya. Hati Sasa antara senang dan
sedih, ia memutuskan untuk tidak menjalin hubungan yang dilarang oleh-Nya. Dan
Adli pun mengerti keputusan Sasa. Hingga akhirnya persahabatan mereka tidak
lagi seperti sebelumnya mereka sibuk dengan perasaan masing-masing.
Saat
Sasa dan Adli tidak saling memberi kabar, Sasa melihat Adli dengan perempuan
lain di kantin kampus. Entah siapa perempuan itu, tapi itu cukup membuat hati
Sasa terasa sesak dan pergi meninggalkan Kantin hingga akhinrya dia menabrak
seorang dosen muda bernama, Reyhan. Dosen yang menjadi favorit mahasiswi di
kampus. Sudah lama pula Sasa jatuh cinta terhadap dosen itu, tapi ia menyadari
bahwa dirinya tidak pantas.
Laki-laki
datang silih berganti mengusik kehidupan Sasa. Tapi Sasa hanya ingin sosok
laki-laki yang serius. Rani, sahabat Sasa, ia ingin mengenalkan sosok laki-laki
yang serius untuk dijadikan calon imam. Ya akhirnya Sasa menyetujui untuk
dikenalkan dengan Abdil, tentu melalui jalan ta'aruf Sasa bertukaran CV
dengan sosok laki-laki bernama Abdil.
Dalam
masa-masa taaruf, sosok Adli datang kembali dengan niat yang serius ingin
mengkhitbah Sasa. Sasa merasa dilema atas apa yang terjadi pada dirinya. Adli
sosok yang suka menaklukkan hati perempuan kata Nadia, sahabat sekaligus adik
tingkatan di kampusnya bahwa Adli sudah berubah, dia sekarang sudah ikut
organisasi Lembaga Dakwah Kampus yang terkenal dengan kumpulan orang-orang
sholehnya. Dan benar saja, Sasa menemukan Adli sedang menjadi pemateri di
organisasi tersebut tentang hijrahnya. Adli yang dulu hanya mau mengisi acara
Stand Up Comedy di Kampus, kini berubah.
Sasa
semakin dilema, tapi dengan kehadiran sosok ibu yang penyayang, yang selalu
menguatkan Sasa, menyarankan untuk menyerahkan semuanya kepada Allah melalui
istikharah. Saat itu Abdil pun tidak lagi ada kabar. Begitu pun dengan Rani,
hingga akhirnya Sasa memutuskan untuk menyuruh Adli datang ke rumahnya tepat
ketika Abdil datang ke rumahnya juga.
Hari
yang ditunggu pun telah tiba, saat dua orang laki-laki itu akan datang ke
rumahnya. Sasa masih penasaran dengan sosok Abdil yang tidak lagi memberi
kabar, hingga akhirnya Sasa mendapatkan kabar bahwa Abdil tidak lagi bisa
melanjutkan proses taarufnya. Karena, dia sudah menikah dengan perempuan lain.
Di
lain sisi, Adli menepati janjinya yang datang ke rumah untuk mengkhitbah Sasa
dengan kedua orangtuanya dan kakanya, Kak Reyhan. Ya ternyata mereka dosen muda
itu kakaknya Adli.
Akan
tetapi Adli hanya mengkhitbah dan menunda rencana pernikahannya karena dia akan
pergi keluar negeri. Dia menyuruh Sasa untuk menunggunya satu tahun lagi,
setelah kepulangannya dari luar negeri itu. Hati Sasa terasa sesak saat
mendengar perkataan itu.
Hingga
akhirnya jadilah judulnya Natukanku Di Batas Waktu... Hhee...
Ø Unsur
intrinsik tema: romance. Di mana pada novel ini menceritakan tentang seorang
perempuan yang menanti seseorang untuk menghalalkannya dengan cara terus
memperbaiki diri.
Ø Penokohan:
Dalam novel ini yang aku tangkap setiap tokohnya baik. Namun ada yang membedakan. Seperti Sasa orangnya mudah baper, Nadia orangnya bijak, Adli tebar pesona karena penakluk hati perempuan, menepati janjiAbdil orangnya religius, tidak sabaran, Rani orangnya ceria, Ratu orangnya tegas, Reyhan, seorang dosen yang cerdas,
Ibu yang penyayang,
Dalam novel ini yang aku tangkap setiap tokohnya baik. Namun ada yang membedakan. Seperti Sasa orangnya mudah baper, Nadia orangnya bijak, Adli tebar pesona karena penakluk hati perempuan, menepati janjiAbdil orangnya religius, tidak sabaran, Rani orangnya ceria, Ratu orangnya tegas, Reyhan, seorang dosen yang cerdas,
Ibu yang penyayang,
Ø Gaya
bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami, karena gayanya seperti curhat. Jadi
seolah-olah sedang membaca curhatannya penulis dan pembaca sebagai orang yang
mendengarkan curhatannya.
Ø Kelebihan
novel ini adalah mempunyai pesan dakwah bagi para pembacanya. Jadi penulis
mengemas alur ceritanya beserta hikmah yang bisa diambil dari setiap
kejadiannya. Serta memberikan inspirasi bagi para penanti jodoh.
Ø Kekurangan:
sulit rasanya untuk mengomentari tentang kekurangannya. Karena menurutku secara
isi sudah keren banget.. hhee Hanya saja
bagian lay out. Tidak rapih sehingga membuat pembaca merasa bingung. Ditambah
lagi di dalam novel itu tulisan Kak Ghita muncul dua kali dan nambah bingung,
saat awal membacanya. Mungkin salah di percetakan kali ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar