Sob, kalau liburan enaknya ke mana
yah? Jalan-jalan ke tempat yang berbau-bau alam sepertinya enak. Nah di Serang,
Banten ada salah satu tempat wisata alam yang cukup menarik. Senin (8/2/16)
saya dan teman-teman dari komunitas Buka Mata habis ngetrip ke Curug Gendang,
Anyer Banten.
Pukul 08.00 Kami berangkat dari
Cilegon. Untuk mencapai tempat lokasi yang berada di daerah Cinangka Anyer itu,
membutuhkan waktu kurang lebih sekitar satu setengah jam menggunakan motor.
Sesampainya di gerbang masuk, kami
melakukan pendataan. Selanjutnya perjalanan dilanjut menuju area parkir yang
jaraknya sekitar 15 menit jika ditempuh dengan motor. Sayangnya masih ada jalan
yang belum diaspal, masih berbatu dan licin. Kondisi ini mengharuskan para
pengendara motor untuk lebih hati-hati agar motor yang dikendarai tidak rusak.
Di area parkir, kami diminta biaya
masuk Curug seharga Rp. 15.000 per motornya. Nah, ini nih, perjalanan dimulai.
Untuk mencapai air terjun Curug Gendang, kami harus melalui jalan yang berliku,
menanjak, menurun dan licin. Tak jarang ada diantara kami yang terpleset karena
kondisi tanah yang licin. Tapi serius, di tengah-tengah perjalanan ini justru
kita bisa melihat pemandangan yang indah dan hijau. Bagus juga untuk
selfi-selfi, Hahaha.
Empat puluh lima menit dari
perjalanan awal, akhirnya kami sampai juga di tempat tujuan. Keadaan saat itu
sangat ramai oleh pengunjung, entah mereka datang dari daerah mana. Yang pasti
kini Curug Gendang sudah ramai di datangi pengunjung, berbeda ketika saya SMP
dulu, sangat sepi sehingga bisa dijadikan private
island.
Tanpa basa basi kami langsung
nyebur. Subhanallah airnya begitu menyegarkan, cukup untuk menghapus rasa lelah
selama perjalanan. Tak lama memang, karena kami harus mengisi perut, shalat
lalu melanjutkan perjalanan ke Curug Putri. Yup! Setelah Curug Gendang ini
masih ada Curug Putri yang letaknya entah berapa kilometer. Namun dari Curug
Gendang ke Curug Putri membutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk sampai di
lokasi.
Tapi sekarang ada seorang guide yang membimbing kami untuk sampai
di Curug Putri (padahal dulu mah jalan wae
rame-rame, tanpa guide). Kita juga
harus membayar guide seharga Rp.
10.000 untuk sampai di lokasi. Gunanya guide
ini ternyata selain menuntun kita di perjalanan, juga membantu saat berenang
nanti. Ternyata, ketika sampai di lokasi kondisinya memang sudah berbeda. Kalau
dulu saya hanya sampai di tempat yang kedalamannya dua meter, tidak bisa lanjut
untuk melihat air terjun Curug Putrinya. Tapi kalau sekarang, ada para guide yang membantu kami. Mereka
menyediakan pelampung dan ban untuk menyebrang. Jaraknya memang tak jauh,
sekitar tiga meter. Tapi kalau untuk orang yang nggak bisa berenang mah ya
jangan harap bisa melewatinya. Hahaha
Setelah menyebrang, ada hal yang
lebih indah lagi. Ketinggian air yang mencapai satu setengah meter dan hawa
dingin yang mulai menembus tulang-tulang, terkalahkan dengan pemandangan yang
luar biasa. Kanan kiri batu-batu tinggi dan dari atas cahaya matahari masuk
menembus daun-daun hingga sampai ke dasar ke air. Tak lama kemudian, barulah
kami dapat melihat air terjun Curug Putri. Sumpah kalian tidak akan menyesal
sudah kotor-kotoran dan basah-basahan, karena itu semua akan terkalahkan dengan
indahnya Curug Putri.
Tempat ini bisa dijadikan referensi
untuk liburan kalian. Tapi ingat, sampahnya jangan dibuang sembarangan ya.
Tetap menjaga kebersihan, guys!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar