Suka dan duka kita lalui saat menjabat sebagai Badan Pengurus Harian HMJ Ilmu Perpustakaan periode 2013-2014. Entahlah kalau mengingat masa-masa itu, rasanya aku merindu
Dari yang selisih paham antara ketua dan antek-anteknya, derita bendahara yang selalu kena ceramahan kabag keuangan sampai kita nangis cuma karena masalah-masalah sepele doang :')
kalau diingat, rasanya lucu aja. Antara BPH sendiri selalu beda pendapat
But, hari itu, tepat satu bulan sebelum kita lengser, salah satu dari kita, sebut saja Mawar, mempunyai ide untuk jalan-jalaan
Awalnya Mawar memberikan opsi ke WaterBoom, Dufan, Jungle Land, Malang dan Anyer.
Hemmm tapi ujung2nya kita ke rumah Ketua HMJ baru, Egi di Pandeglang
Berangkat lah kita tgl 16 Februari 2014
Kita berangkat dari st. Pd Ranji ber enam; Rizca Sang mantan ketua HMJ, Eko sang mantan wakil ketua, Iim sang mantan Sekretaris, Muthia sang partner mantan bendahara, Laga sang wakil ketua HMJ baru dan Nurma sang bendahara baru
Sedangkan saya sendiri berangkat dari rumah di Cilegon
Senin, 16 Februari 2015
Foto: Di Stasiun Pd. Ranji
Pagi itu, saya udah niat berangkat jam sembilan pagi, namun ujung2'a saya berangkat jam 9.30 WIB
berangkat dari rumah ke Serang menggunakan Bis Primajasa jurusan Merak-Kp.Rambutan
Seperti biasanya, setelah keluar tol Cilegon Barat dan membayar ongkos, saya pun tertidur. Maklum lah, punya penyakit Pelor alias nempel molor, gak bisa liat tempat enak dikit.
tak terasa, bangun-bangun udah di Serang. Masih dalam keadaan pusing karena baru bangun, saya pun turun dari Bis
Tak jauh dari tempat saya berdiri, ada Alfa M*di, mampir lah saya sebentar untuk membeli minum dan sedikit cemilan. namun setibanya di kasir utk membayar, jeng..jjeng... dompet saya gak ada!!
Tentunya saat itu saya panik. Di dompet itu ada uang sekitarr 180ribu., atm dua buah beserta kunci kosan.
Saya bongkar lagi isi tas itu tapi tetep gak ada
Dari AlfaM*di saya lari-lari ke dalam terminal berharap bis yang saya naikin tadi masih ada. Namun ternyata ketika saya sudah di dalam terminal bis itu sdh tak ada
Saat itu juga rasanya nyesel bgt. Kenapa juga harus tidur di bis. Tapi mau bagaimana lagi, namanya juga ngantuk
Akhirnya saya putuskan saat itu juga untuk pulang lagi ke Cilegon lagi dan langsung menuju kantor polisi.
Yup! ini kedua kalinya saya melapor kehilangan atm dalam jangka waktu dua bulan. Desember lalu, segala macam ktm, ktp, atm dan kartu2 lainnya hilang juga. Sekarang kejadian lagi
Pukul 15.00 akhirnya selesai juga urusan dari kantor polisi sampai Bank. karena waktu udah sore dan saya pun gak berani kalau sendirian ke Pandeglang, akhirnya saya meminta berangkat bareng bersama Uda saya. Kita janjian jam 17.00 di Ramayana Serang. Namun faktanya dia baru nongol pukul 18.00 WIB
Oke. perjalanan Serang-Pandeglang dimulai
ternyata hanya membutuhkan waktu satu jam dua puluh menit aja untuk sampai di Rumah Egi. Ternyata teman-teman yang lain udah sampai dari dua jam yang lalu.
By the way, rumah Egi ini termasuk rumah yang cukup unik.
Sepintas kalau kita lihat dari luar, seperti rumah2 pada umumnya, namun ternyata ketika masuk ada tangga rahasia yang menuju ke bawah. Ya, rumah Egi ini ternyata termasuk salah satu rumah tingkat, namun tingkatnya ke bawah hehe
Di bawah itu ada kolam renang (baca: kolam lele) yang pinggir-pinggirnya terdapat pohon rambutan dan di depannya ada sawah yang masih basah. Berjarak sekitar sepuluh langkah dari rumahnya, terdapat sekolah SMK yang tiap pagi selalu menyetel lagu-lagu zaman saya masih SMP. Pokoknya kerenlah rumah ketua HMJ yang sekarang hehe.
Namanya juga BPH, mau ke mana-mana juga ujung2nya rapat ngomongin jurusan, mau dibawa ke mana jurusan kita nanti. Dari ngobrol2 jurusan, nyeleweng ngobrol masalah Egi yang pernah melihat hal mistis di Kosannya sampai cengin Eko yang cowok sendiri di BPH kita yang aktif.
Tak terasa udah jam 12 malam aja. Utk esok harinya, kita berniat jalan2 menyusuri Pandeglang atau lebih tepatnya Desa Suketi. Ke mana pun itu lah. yang penting kita ke Pandeglang bukan untuk numpang tidur dan sarapan saja. Akhirnya tujuan jalan2 utk besok diserahkan kepada Egi
Gak terasa sudah jam 2 pagi aja, satu persatu dari kita mulai tidur. Hanya tersisa Egi, Laga, Eko, Nurma dan saya. Entah apa yang diobrolin mereka, yang pasti saya masih terjaga sampai jam 2 pagi hanya untuk sebuah game -__-
dan akhirnya pada jam 3 pagi kita semua baru tertidur....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar