Malam itu, disebuah kamar berukuran
4 x 6 meter, ada seorang adik kelasku yang bertanya tentang pacaran.
“Teh, aku mah sukanya sama si itu, tapi itunya
nggak nembak-nembak aku.”
“Nembak? Mati dong! Hahaha.” Aku
nyengir kuda.
“Ih teteh mah, aku serius. Bagaimana
biar dia peka sama aku, terus dia
nyatain perasaannya ke aku. Kan kalau aku bilang duluan, malu, Teh.”
Dasar anak muda (berarti gue sudah
tua yah haha). Males sih sebenarnya kalau disuruh bahas pacaran (lagi) apalagi
soal tembak-menembak (besok-besok latihan sama polisi atau tentara aja kalau
mau nembak). Tapi yo mau bagaimana lagi, TERPAKSA :D
“Teteh pernah pacaran?” Tanya gadis
itu sambil tidur-tiduran memainkan andoridnya.
“Pernah.”
“Terus dulu biar ditembak sama cowok
yang kita sukai bagaimana?”
Wadezhing! Pertanyaannya…
Gadis, dia adik kelasku. Kalau
ditanya kenal dimana, yo aku ndak tau.
Cuma kenal beberapa hari saja dalam sebuah trip ke sebuah tempat #halah.
Tapi waktu beberapa hari itu, sudah bisa membuat kami akrab. Dia kuliah di
salah satu universitas swasta di Jakarta.
Malam itu dia sengaja menginap di
kosanku, karena esok paginya akan bermain-main di kampusku. Namanya juga
perempuan, kalau sudah ketemu dan bermalam ditambah nggak bisa tidur, yo saling
bertukar cerita, atau bahasa kekiniannya saling curhat. Hehehe.
Namun nggak untuk pertanyaan Gadis
kali ini. Ketika membahas soal pacaran, rasanya sudah malas sekali. Sudah bukan
zamannya lagi seumuranku untuk menghabiskan waktu dengan cara seperti itu.
“Terus ngapain, Teh kalau udah lulus?”
“Yo kerjalah, cari duit buat keliling dunia!
Hahaha.”
Tapi topik malam itu cukup menggelitik batinku.
Geli sih ketika Gadis mengajukan beberapa pertanyaan seputar pacaran. Seperti
“Teteh dulu gimana kok bisa pacaran sama si itu?” atau “Teh, bagi tips dong
biar doi bisa suka sama aku.”
Ah… Abang
tolong adek… Adek nggak kuat, bang… Hahaha
Pada dasarnya, dalam Islam sendiri pun tak
mengenal kata pacaran. Jika bertanya “lalu bagaimana kita bisa mengenal
seseorang bila tak pacaran?” Nah, Islam pun mempermudah. Masih ada ‘taaruf’
untuk kita saling mengenal. Tapi ingat “Taaruf bukanlah modus pacaran syariah.”
Lantas bagaimana jika kita jatuh cinta? Ya
banyak-banyak berdoa, hehe. Kalau sudah siap langsung lamar daripada disamber orang
duluan :D
“Tapi kan, Teh, kalau kita nggak punya pacar, kita
dibilang nggak gaul?”
“Terus? Pilih dibilang nggak gaul atau dosa?
Hayooo.”
“Ah
Teteeeeh…”
Sudahlah, belajar saja dulu yang benar. Bahagiain
orang tua dulu, jangan bahagiain pacar hehe.
So, masih ada manfaat pacaran? Islam kan? Tau dong
kalau di Islam pun melarang umatnya untuk pacaran.
Yuk pergunakan waktumu untuk hal-hal yang lebih
bermanfaat. Belajar yang benar untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri
misalnya
Salam Cinta :D
Permata Hijau, 8 Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar